Rabu, 10 Maret 2010

Jejak Perkembangan Batik Nusantara

Gagasan tentang batik Indonesia lahir tahun 1950. Bung Karno melihat potensi batik yang memasyarakat di Indonesia, diproduksi nyaris di titik utama pula-pulai Indonesia, yang bisa menjadi jati diri bangsa di forum dunia. Bung Karno pun rajin memeperkenalkan batik, dengan mengirimnya ke kalangan internasional.

Secara umum batik Indonesia adalaha batik yang mengangkat semua potensi tradisional yang sudah ada, untuk terus mengembangkannya. Pada masa itu selain mempertahankan motif klasik yang sudah ada, motif-motif baru juga terus diupayakan. Kreatifitas tak Cuma memadukan tradisi batik keratin dan pesisiran tetapi juga mengungkap ragam hias khas daerah-daerah di Indonesia.

Banyak nama seniman batik Indonesia yang muncul sejak itu. Sebut misalnya nama K.P.T. Hardjonagoro yang disebut sebagai pelopor batik Indonesia, serta Bintang Soedibjo (Ibu Soed) yang sempat melahirkan pola batik terang bulan. Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, pantas dicatat namanya saat era tahun 70-an menggerakkan pemakaian kemeja batik di kalangan pegawai di Jakarta, dan mengunggulkan kemeja batik sebagai pakaian resmi di Indonesia.

Seniman Iwan Tirta di Jakarta, Ardiyanto Pranata dari Yogyakarta, H. Santosa Doellah di Solo, dan perupa Amry Yahya merupakan nama-nama yang pantas dicatat dalam pengembangan batik Indonesia. Usaha-usaha batik nasional juga berkembang di banyak daerah. Juga nama-nama produk baru dalam label Obin, batik Keris, Allure, batik Komar, dan lain sebagainya.

0 comments:

Posting Komentar